Selasa, 12 Februari 2019

Minim Pemahaman Tentang Perkembangan Anak, Puskesmas Tarogong Getol Buat Kelas Balita



Fauzia Bhayunirza, selaku Bidan dan fasilitator kelas ibu balita di dampingi bidan desa desa Nurul Aini, Am. Keb, saat melakukan penyuluhan di Kampung Pasar Kemis Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler.

Minimnya kesadaran maysrakat terutama kaum ibu-ibu terhadap perkembangan anaknya. Mendoronga para bidan di Puskesmas Tarogong Kabupaten Garut untuk terjut memberikan penyuluhan terhadap Ibu-ibu yang masih memiliki balita.
Menurut Fauzia Bhayunirza, Am.Keb, SKM, M.Kes selaku Bidan dan fasilitator kelas ibu balita mengatakan bahwa kesadaran keluarga dalam memperhatikan perkembangan balitanya relatif minim. Hal tersebut terlihat dari masih minimnya pengetahuan ibu terhadap perkembangan balita.
“Banyak memang ibu masih kurang faham terkait perkembangan balitanya, mulai dari pemberian ASI secara eksklusif juga masih banyak yang menggunakan susu formula,” ucapnya, saat melakukan penyuluhan di Kampung Pasir Kemis Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler, Selasa (12/2/2019).
Menurutnya pemberian Asi eksklusif seharusnya memang diharuskan bagi balita usia 0-5 tahun. Dan juga masih banyak ibu yang belum faham tentang makanan pendaming (MP) Asi.
“Kita berikan pemahaman pendampingan bagi ibu, bagimana pemberian MP Asi yang baik. Agar nanti tumbuh kembang anaknya juga baik,” ucapnya.
Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi perkembangan Balita juga hal yang penting. Dimana kebanyakan pada saat ini ibu-ibu lebih suka memberikan smartphone kepada anaknya ketika sedang rewel.
“Padahal hal tersebut sangat keliru, mengingat penggunan smartphone bagi bagi sangat tidak dianjurkan, kami selalu menyarankan agar ibu lebih aktif dengan anaknya ketimbang anak yang aktif dengan Hp ibunya, dan itu sangat kurang baik untuk perkembangan anak,” ucapnya.
Kelas ibu balita juga kata Fauzia meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan perawatan Balita.
Sementara itu, Imas (34) salah satu peserta kelas ibu balita mengaku bisa mendapatkan banyak pemahaman tentang bagimana mengurus anaknya yang masih dalam tahap perkembangan.
“Iya saya juga banyak ilmu, bagimana cara penanganan kalau anak rewel, kalau lagi nangis,” ucapnya.
Dengan kelas ibu balita ini kata dia banyak warganya yang mulai faham bagimana cara mengurus balita dan pemberiaan asupan makanan yang sering kali tidak diperhatikan.


Sabtu, 02 Februari 2019